IP Address Dan Fungsinya
Pengertian IP Address secara singkat dapat kita artikan secara kasar dari kepanjangannya yaitu Internet Protocol Address.
Secara luas pengertian ip address yaitu sebuah alamat unik yang ada pada setiap perangkat yang terhubung pada jaringan lokal maupun internet.
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan perangkat komputer dan perangkat lainnya yang saling terhubung dan bertukar informasi serta resource.
IP Address dapat dianalogikan sebagai alamat dan nomor rumah anda. Dimana orang yang akan bertamu harus mengetahui alamat lengkap dan nomor rumah anda.
Penjelasan mengenai analogi ini akan kita bahas selengkapnya pada artikel mengenai bagaimana cara kerja internet, pada artikel berikutnya.
Setiap orang yang menggunakan internet sebenarnya tidak bisa lepas dari protokol ini. Mungkin anda tidak menyadarinya. IP address ada pada setiap kali anda browsing untuk membaca artikel ataupun menonton video.
Namun IP Address penyedia layanan video streaming ataupun artikel online berada di balik sebuah nama domain. IP tersebut ditranslasikan oleh DNS Server sehingga kita bisa mengingatnya dengan mudah.
Anda bisa membaca artikel mengenai apa itu DNS dan langkah kerja dns untuk mengetahui proses tersebut.
Sebagai referensi tambahan anda juga dapat menonton video berikut :
Struktur Dan Aturan
IP Address tidak dituliskan dan disusun secara random. Ada struktur yang telah ditetapkan dan disepakati bersama untuk penomoran dan penggunaan IP. Penggunaan IP Address di seluruh dunia diawasi oleh IANA.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) adalah standar organisasi yang mengatur dan mengawasi penggunaan IP Address di seluruh dunia.
IP Addres termasuk dalam protocol TCP/IP.
1. Penulisan
IP Address tersusun dari 4 digit angka desimal yang dipisahkan dengan tanda ” . ” misalnya 192.168.1.1 . Pada setiap bagiannya terdiri dari angka 0 – 255. Angka ini didapat dari konversi angka biner.
Komputer pada dasarnya hanya mengenal angka biner yaitu angka 0 dan 1. Namun untuk mempermudah kita angka – angka tersebut dikonversi menjadi format desimal.
Pada format penulisan dalam biner, IP Address terdiri atas 4 Oktet angka biner. Dimana setiap oketet terdapat 8 bit atau 8 satuan angka biner.
11000000.10101000.00000001 .00000001 = 192.168.1.168 Contoh di atas adalah konversi dari biner ke desimal Dimana dalam biner terdapat 8 angka yang dipisahkan tanda "."
2. Pembagian Kelompok
Untuk dapat saling berkomunikasi secara langsung, Perangkat dengan IP Address harus berada dalam kelompoknya. Untuk dapat berkomunikasi ke IP Address dalam kelompok lain maka diperlukan router dan gateway. IP Address dapat dibagikan menjadi beberapa kelompok.
Secara garis besar terdapat dua aturan dalam pembagian kelompok yaitu :
- Network ID
Berada pada sebelah kiri IP Address yang mengidentifikasikan network atau kelompok tertentu dimana sebuah perangkat komputer dan perangkat lainnya berada. Perangkat dalam satu network id dapat langsung berkomunikasi satu sama lain. - Host ID
Adalah bagian dari ip address diluar network id. Dimana host id merepresentasikan jumlah dan alokasi ip address yang tersedia untuk perangkat. - Subnet Mask
Untuk menentukan jumlah kelompok dan membedakan antara network id dan host id.
Kita Misalkan :
X1.X2.X3 adalah Network ID
X4 adalah Host ID
Y.Y.Y.Y adalah Netmask
Contoh :
IP Address = 192.168.1.2/24
192.168.1. adalah Network ID
2 adalah Host ID
/24 merepresentasikan ip address netmask 255.255.255.0
Jenis IP Address
Terdapat beberapa beberapa jenis ip address yang dapat kita kelompokan menjadi kategori seperti di bawah ini.
1. Berdasarkan Tipenya
- Private Address
Adalah IP Address yang disediakan untuk penggunaan jaringan lokal. Misalkan setiap perangkat dalam kantor anda terhubung menggunakan jaringan LAN menggunakan IP Private. - Public Address
Adalah IP Address yang dapat diakses langsung dari internet. IP ini disediakan oleh ISP anda dan anda harus membayar sewa agar mendapatkan IP Public.
IP PRIVATE | IP PUBLIC |
---|---|
Tidak bisa menjangkau internet tanpa NAT | Menjangkau seluruh device di internet. |
Untuk komunikasi antar device dalam jaringan lokal | Untuk komunikasi seluruh device jaringan publik (internet) |
Bisa digunakan oleh siapapun di manapun selama dalam jaringan lokal. | Hanya digunakan di Internet |
Bisa digunakan device lain di jaringan private lainnya | Hanya digunakan oleh 1 device yang terdaftar di Internet |
Bisa kita lihat lewat PC jaringan lokal kita. | Bisa dicek dengan browsing "what is my ip address" |
Kita bebas menentukan alokasi ipnya | Disediakan oleh ISP dan diatur oleh IANA. |
Gratis | Berbayar(harus sewa) |
Range : 10.0.0.0 — 10.255.255.255; 172.16.0.0 — 172.31.255.255; 192.168.0.0 — 192.168.255.255 Contoh: 172.16.1.2 | Range : Selain IP Private. Contoh : 8.8.8.8 |
2. Berdasarkan Kelasnya
- KELAS A
Digunakan dalam jaringan yang mempunyai jumlah host yang banyak. Dalam kelas A terdapat 126 Network atau Kelompok yang bisa kita gunakan.
Network yang digunakan adalah network yang terletak pada oktet pertama. Kita dapat memiliki lebih dari 16 Juta host atau perangkat komputer dalam 1 network.
Nilai dari network id nya dimulai dari angka 1 sampai 127.
- Public IP Range: 1.0.0.0 to 127.0.0.0
- First octet value range from 1 to 127
- Private IP Range: 10.0.0.0 to 10.255.255.255
- Subnet Mask: 255.0.0.0 (8 bits)
- Number of Networks: 126
- Number of Hosts per Network: 16,777,214
KELAS B
Kelas B digunakan dalam jaringan dengan alokasi ip berskala medium sampai besar. Terdapat 16.384 network atau kelompok yang bisa kita gunakan.
Network yang digunakan adalah network yang terletak pada oktet pertama dan kedua. Kita dapat memiliki kira – kira 65.000 host atau perangkat komputer dalam 1 network.
Nilai dari network id nya dimulai dari angka 128 sampai 191 pada oktet pertama. Dimana pada oktet kedua dari 0 sampai 255
- Public IP Range: 128.0.0.0 to 191.255.0.0
- First octet value range from 128 to 191
- Private IP Range: 172.16.0.0 to 172.31.255.255
- Subnet Mask: 255.255.0.0 (16 bits)
- Number of Networks: 16,382
- Number of Hosts per Network: 65,534
- Public IP Range: 128.0.0.0 to 191.255.0.0
- KELAS C
Kelas C digunakan dalam jaringan dengan alokasi ip berskala kecil sampai medium. Terdapat sekitar 2 juta network atau kelompok yang bisa kita gunakan.Network yang digunakan adalah network yang terletak pada 3 oktet pertama. Kita dapat memiliki kira – kira 254 host atau perangkat komputer dalam 1 network.
Nilai dari network id nya dimulai dari angka 192 sampai 223 pada oktet pertama. Dimana pada oktet kedua dam ketiga dari 0 sampai 255.
- Public IP Range: 192.0.0.0 to 223.255.255.0
- First octet value range from 192 to 223
- Private IP Range: 192.168.0.0 to 192.168.255.255
- Special IP Range: 127.0.0.1 to 127.255.255.255
- Subnet Mask: 255.255.255.0 (24 bits)
- Number of Networks: 2,097,150
- Number of Hosts per Network: 254
- Public IP Range: 192.0.0.0 to 223.255.255.0
3.Kelas Khusus
- KELAS D
IP Address pada kelas D tidak dialokasikan untuk host tetapi digunakan untuk multicasting.Multicasting memungkinkan satu host mengirim paket data kepada ribuan host dalam satu waktu.
Sering digunakan dalam audio dan video streaming. Misalnya jaringan TV Kabel berbasis IP.
- Range: 224.0.0.0 to 239.255.255.255
- First octet value range from 224 to 239
- Number of Networks: N/A
- Number of Hosts per Network: Multicasting
- Range: 224.0.0.0 to 239.255.255.255
- KELAS E
Kelas E tidak digunakan untuk penggunaan umum. Kelas E digunakan untuk keperluan penelitian dan eksperimen.- Range: 240.0.0.0 to 255.255.255.255
- First octet value range from 240 to 255
- Number of Networks: N/A
- Number of Hosts per Network: Research/Reserved/Experimental
- Range: 240.0.0.0 to 255.255.255.255
- IP Loopback
Saya masukan IP Loopback dalam kelas ip, karena masih ada hubungannya dengan alokasi ip.Rentang IP: 127.0.0.1 hingga 127.255.255.255 adalah alamat pengujian jaringan (juga disebut sebagai alamat loop-back). Ini adalah alamat IP virtual, karena tidak bisa diterapkan ke perangkat untuk berkomunikasi dengan perangkat lain.
Secara khusus, IP 127.0.0.1 sering digunakan untuk memecahkan masalah konektivitas jaringan menggunakan perintah ping. Bisa juga digunakan untuk menguji driver perangkat lunak jaringan TCP/IP komputer untuk memastikan berfungsi dengan baik
- APIPA
Automatic Private IP Addressing (APIPA) adalah fitur yang ada pada komputer berbasis Microsoft Windows. Berfungsi untuk secara otomatis memberikan alamat IP kepada dirinya sendiri. Selama rentang jika server DHCP tidak tersedia di jaringan.Server DHCP adalah perangkat jaringan yang bertanggung jawab untuk menetapkan alamat IP ke perangkat di jaringan.
Class B Private APIPA Range: 169.254.0.0 to 169.254.255.255
Berdasarkan Versinya
- IP Addres Versi 4 (IPv4)
- IP Address Versi 6 (IPv6)
Pada dasarnya IPv4 dan IPv6 sama saja, hanya berbeda ukuran dan kapasitasnya saja. IPv4 terdiri dari 32 bit angka biner sementara IPv6 mampu menampung 128 bit angka biner.
Untuk mempermudah penulisan IPv4 dikonversi menjadi desimal sementara IPv6 menjadi heksadesimal.
Berikut adalah tabel perbandingan lengkap antara keduanya : source
Perbedaan | IPv4 | IPv6 |
---|---|---|
Ukuran alamat | 32-bit. | 128-bit. |
Jumlah bidang header | 12 | 8 |
Panjang bidang header | 20 byte. | 40 byte. |
Metode addressing | IPv4 hanya alamat numerik. | IPv6 berupa alamat alfanumerik. |
Jenis alamat | Broadcast, multicast, dan unicast. | Anycast, multicast, dan unicast. |
Bidang checksum | Ada. | Tidak ada. |
Jumlah kelas | Lima kelas yang berbeda, dari A sampai E. | Jumlah IP address tidak terbatas. |
Konfigurasi | Pengguna harus mengonfigurasi sistem baru agar IPv4 bisa berkomunikasi dengan sistem lain. | Konfigurasi opsional, bergantung pada fungsi yang diperlukan. |
Dukungan subnet mask panjang virtual (VLSM) | Mendukung VLSM. | Tidak mendukung VLSM. |
Routing information protocol (RIP) | IPv4 didukung oleh RIPv1 dan RIPv2. | IPv6 didukung oleh RIPng. |
Konfigurasi jaringan | Jaringan dikonfigurasi secara manual atau melalui DHCP. | IPv6 memiliki kemampuan konfigurasi otomatis. |
Fitur alamat | IPv4 menggunakan Network Address Translation (NAT); satu alamat NAT bisa mewakili ribuan alamat yang tidak bisa dirutekan. | IPv6 mendukung direct addressing karena ruang alamatnya yang luas. |
Address mask | Digunakan untuk jaringan yang ditentukan dari bagian host. | IPv6 tidak menggunakan address mask. |
Konfigurasi alamat | Secara manual atau melalui DHCP. | Konfigurasi otomatis alamat stateless menggunakan Internet Control Message Protocol versi 6 (ICMPv6) atau DHCPv6. |
Ukuran paket | Ukuran paket minimum 576 byte. | Ukuran paket minimum 1208 byte. |
Fragmentasi paket | Dilakukan oleh pengirim dan router yang meneruskan. | Hanya dilakukan oleh router pengirim. |
Header paket | IPv4 tidak mengidentifikasi aliran paket untuk penanganan QoS, termasuk opsi checksum. | Bidang Flow Label menentukan aliran paket untuk penanganan QoS. |
SNMP | Dukungan disertakan. | Tidak didukung. |
Mobilitas dan interoperabilitas | Menggunakan topologi jaringan yang relatif terbatas, membatasi mobilitas dan kemampuan interoperabilitas. | IPv6 menyediakan kemampuan mobilitas dan interoperabilitas yang disertakan dalam perangkat jaringan. |
DNS Record | IPv4 memiliki A record. | IPv6 memiliki AAAA record. |
Keamanan | Keamanan IPv4 bergantung pada aplikasi. | IPv6 memiliki Internet Protocol Security (IPSec) bawaan. |
Manajemen grup subnet lokal | IPv4 menggunakan Internet Group Management Protocol (IGMP). | IPv6 menggunakan Multicast Listener Discovery (MLD). |
Mapping | IPv4 menggunakan Address Resolution Protocol (ARP). | IPv6 menggunakan proses Neighbor Discovery (ND) untuk resolusi alamat. |
Kompatibilitas perangkat seluler | Alamat IPv4 menggunakan notasi titik-desimal, sehingga kurang cocok untuk jaringan seluler. | Alamat IPv6 menggunakan notasi heksadesimal dan dipisahkan titik dua. Jadi, IPv6 lebih cocok untuk menangani jaringan seluler. |
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) | Pengguna harus melibatkan DHCP saat mencoba terhubung ke jaringan. | Pengguna tidak perlu menghubungi server mana pun karena diberi alamat permanen. |
Bidang opsional | Ada. | Tidak ada, tapi memiliki header ekstensi. |
Berdasarkan Cara Kerjanya
- Unicast
Disebut juga metode transmisi data point-to-point. Dimana data dikirimkan langsung oleh satu alamat pengirim dan satu alamat penerima.
Data akan dikirim sampai data sudah benar – benar sampai pada tujuan. Setiap data yang gagal atau berhasil dikirimkan akan disertakan informasi status data tersebut ke penerima. Jika gagal maka akan diulang sampai data terkirim.
Contoh : Sharing file antar komputer. - Broadcast
Disebut juga metode transmisi data point-to-multipoint. Dimana satu alamat mengirim data ke semua alamat lain yang berada pada jaringan yang sama atau satu alamat network address dan broadcast address. Misalkan dari ip 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0 maka network addressnya adalah 192.168.1.0 dan broadcast addressnya adalah 192.168.1.255. Broadcast tidak memperdulikan apakah tujuannya aktif atau tidak pada saat pengiriman dan tidak memperdulikan data tersebut sampai atau tidak ke penerima.
Contoh : Siaran TV dan Radio. - MulticastMulticast metode yang digunakan juga hampir sama dengan broadcast. Namun perbedaannya untuk multicast ini akan melakukan transmisi data ke banyak titik (point) yang tergabung ke group alamat yang sama. Jadi jika ada perangkat yang tidak tergabung ke dalam group maka tidak akan mendapatkan transmisi data. Dan alamat yang digunakan disini adalah biasa disebut dengan alamat multicast.Teknologi multicast sering digunakan pada Real-Time Streaming Video (RTSP).
Ada beberapa alamat multicast yang digunakan tergantung jenis service-nya. Contohnya seperti berikut:- 224.0.0.18 : VRRP
- 224.0.0.5-224.0.0.6 : OSPF LSA/DR
- 224.2.0.0-224.2.127.253 : Multimedia Conference Call
- AnycastAnycast merupakan sebuah metode transmisi (pengiriman) data Point-to-Point-Nearest. Bisa dibilang untuk mekanisme dari anycast ini gabungan antara unicast dengan multicast. Di dalam transmisi Anycast antara si-pengirim dan si-penerima mempunyai alamat yang jelas, namun untuk menuju ke penerima akan menggunakan titik (point) sebuah group yang memiliki jalur terdekat.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa. Contoh penggunaan alamat anycast ini banyak ditemukan pada IPv6.