Pengertian Fiber Optik
Pengertian fiber optik merupakan salah satu jenis media transmisi yang terbuat dari bahan dasar kaca. Sinyal yang ditransmisikan melalui fiber optik ini berupa cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya yaitu LASER atau LED. Fiber optik dapat mentrasmisikan data dalam bentuk cahaya dengan kecepatan sangat tinggi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah menghasilkan redaman (attenuation) per kilometer yang sangat kecil yaitu kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dan lebar pita (bandwidth) yang lebar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan lebih cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Karena pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik (redaman akibat penyerapan cahaya di dalam fiber optik) ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Cara Kerja Fiber Optik
Jika kabel biasa menggunakan arus listrik untuk menyebarkan data, maka fiber optic menggunakan aliran cahaya. Aliran cahaya yang digunakan tersebut adalah hasil konversi dari aliran listrik, jadi tidak akan terganggu oleh gangguan elektromagnetik sama sekali. Selanjutnya, fiber optic memanfaatkan serat kaca demi mendapatkan refleksi cahaya yang tinggi sehingga semua data bisa disebarkan/ditransmisikan dengan kecepatan optimal. Refleksi tersebut berasal dari cahaya yang berada pada serat kaca dengan sudut rendah.
Sesuai dengan pengertian fiber optik. Pada prosesnya, efisiensi fiber optik dipengaruhi oleh kemurnian bahannya, semakin murni gelasnya maka penyerapan cahaya juga semakin sedikit. Karena sedikit, maka pantulan/refleksi cahaya yang didapatkan akan tinggi, sehingga transmisi data juga akan berkecepatan tinggi.
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan :
- Memiliki kecepatan transmisi data yang super cepat, yang mencapai 1 GB/detik.
- Bisa mentransmisikan data dalam radius yang jauh tanpa membutuhkan penguat sinyal.
- Tahan terhadap cuaca.
- Tahan terhadap karat karena terbuat dari kaca dan plastik.
- Berukuran kecil dan fleksibel.
- Tidak terganggu gelombang elektromagenetik (seperti gelombang radio) karena menggunakan cahaya sebagai media transmisi.
- Tidak ada risiko konsleting listrik karena kabel tidak mengandung listrik.
- Tingkat keamanan tinggi karena tidak ada distorsi (jikapun ada, cuma sedikit).
Kekurangan :
- Biaya instalasi dan maintenance mahal.
- Membutuhkan sumber cahaya yang kuat.
- Kabel harus dipasang di jalur berkelok demi memaksimalkan kecepatan dan kelancaran penyebaran cahaya.
Struktur Fiber Optik
Serat optik terdiri dari 3 lapisan ; Core (inti), Cladding (lapisan) dan Coating (jaket). Dari lapisan tersebut mempunyai fungsi masing-masing.
- Core (inti): berfungsi untuk merambatnya cahaya dari ujung satu ke ujung lainnya.
- Cladding (lapisan): berfungsi sebagai cermin (waveguide) sehingga cahaya tetap terpandu di dalam core dengan cara memantul dan merambat dari ujung sat uke ujung lainnya.
- Coating (jaket) : berfungsi sebagai pelindung mekanis, dan sebagai pengkodean warna.
Core
- Terbuat dari bahan kaca/kuarsa dengan kualitas sangat tinggi.
- Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya terjadi pada bagian ini.
- Memiliki diameter 10 mm – 50 mm. Ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optik.
Cladding
- Terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core.
- Merupakan selubung (pelapis) dari core.
- Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).
- Cladding mempunyai ukuran 125 mm.
Coating
- Terbuat dari bahan plastik.
- Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan.
- Coating mempunyai ukuran >= 250 mm.
- Sebagai pengkodean warna serat.
baca juga : jenis kabel fiber optik, timeline sejarah fiber optik
sumber : indihome.co.id